Bagian 8
HUJAN~
Kala itu pada sore hari ditanggal 16 oktober 2018. Dengan gelapnya awan, turunnya hujan namun tak deras.
Ketika saat itu bel sekolah berbunyi pada pukul 15.30 dalam keadaan kelas nampak sepi saat itu. Lalu melangkah menuju pintu, untuk keluar dari kelas meninggalkan segala apapun tentang materi. Melangkah menusuri korridor ipa 5-6 ips 1 lalu lapangan utama. Duduk diantara korridor 11 ipa 4-PMR dengan memegang si alat kecil yang canggih, melihat halar hilir manusia berkegiatan--lalu hujan.
Sore itu hujan tak nampak deras, hanya gerimis yang berlewatan lalu hilang--
Melangkah lagi menuju lapangan belakang, melihat segala aktivitas juga interaksi manusia. Hingga akhirnya sekolah menjadi nampak lebih sepi dari sebelumnya yang lebih banyak halar hilir manusia.
Makin senja nampaknya, awan pun terlihat gelap saat itu. Sambil melangkah untuk pulang--dengan si setia penemani hari, yak dia si alat kecil canggih.
Hingga tiba di keramaian para pengguna pengendara. Hingga akhirnya dijemput dengan si mobil umum di daerahku, angkot.
Kalian semua pasti pernah merasakan, didalam keramaian namun hati nampak sepi. Ya saat itu aku rasakan sendiri. Hingga akhinya meninggalkan si mobil umum tersebut, dan menunggu seseorang yang begitu berharga bagiku, ibu.
Angin pun lumayan kencang saat itu, namun ku nikmati saja. Tibalah ibu, lalu aku menumpakki kendaraan yang dibawanya, lalu pergi--
Hingga rintikan hujan membasahi, yang saat itu membuat diriku lebih tenang.
Kalian pasti nampak aneh, mengapa diriku begitu. Hanya saja hujan termasuk sunyi ataupun keheningan lebih membuatku tenang.
Aku senang. Sangat senang, sebab bisa merasakan hujan di antara keramaian pengguna pengendara, walau saat itu jalanan sangat padat. Lebih senangnya bisa dengan seseorang yang berharga didalam hidupku. Yang nanti suatu saat akan meninggalkannya karena suatu hal yang akan membuatku lebih rindu.
Tuhan, terimakasih. Aku sangat bersyukur. Sebab saat itu kau turunkan hujan. Sebab itu pun aku bisa merasakan masa kecilku, dan bisa lebih dekat dengan seseorang yang sangat berharga bagiku. Terimakasih--
Kala itu pada sore hari ditanggal 16 oktober 2018. Dengan gelapnya awan, turunnya hujan namun tak deras.
Ketika saat itu bel sekolah berbunyi pada pukul 15.30 dalam keadaan kelas nampak sepi saat itu. Lalu melangkah menuju pintu, untuk keluar dari kelas meninggalkan segala apapun tentang materi. Melangkah menusuri korridor ipa 5-6 ips 1 lalu lapangan utama. Duduk diantara korridor 11 ipa 4-PMR dengan memegang si alat kecil yang canggih, melihat halar hilir manusia berkegiatan--lalu hujan.
Sore itu hujan tak nampak deras, hanya gerimis yang berlewatan lalu hilang--
Melangkah lagi menuju lapangan belakang, melihat segala aktivitas juga interaksi manusia. Hingga akhirnya sekolah menjadi nampak lebih sepi dari sebelumnya yang lebih banyak halar hilir manusia.
Makin senja nampaknya, awan pun terlihat gelap saat itu. Sambil melangkah untuk pulang--dengan si setia penemani hari, yak dia si alat kecil canggih.
Hingga tiba di keramaian para pengguna pengendara. Hingga akhirnya dijemput dengan si mobil umum di daerahku, angkot.
Kalian semua pasti pernah merasakan, didalam keramaian namun hati nampak sepi. Ya saat itu aku rasakan sendiri. Hingga akhinya meninggalkan si mobil umum tersebut, dan menunggu seseorang yang begitu berharga bagiku, ibu.
Angin pun lumayan kencang saat itu, namun ku nikmati saja. Tibalah ibu, lalu aku menumpakki kendaraan yang dibawanya, lalu pergi--
Hingga rintikan hujan membasahi, yang saat itu membuat diriku lebih tenang.
Kalian pasti nampak aneh, mengapa diriku begitu. Hanya saja hujan termasuk sunyi ataupun keheningan lebih membuatku tenang.
Aku senang. Sangat senang, sebab bisa merasakan hujan di antara keramaian pengguna pengendara, walau saat itu jalanan sangat padat. Lebih senangnya bisa dengan seseorang yang berharga didalam hidupku. Yang nanti suatu saat akan meninggalkannya karena suatu hal yang akan membuatku lebih rindu.
Tuhan, terimakasih. Aku sangat bersyukur. Sebab saat itu kau turunkan hujan. Sebab itu pun aku bisa merasakan masa kecilku, dan bisa lebih dekat dengan seseorang yang sangat berharga bagiku. Terimakasih--
Hujan yaa, dia bisa menutup butiran air mataku:)
BalasHapus